Korea Ciptakan Tas Plastik Ramah Lingkungan dari Cangkang Kepiting
A
A
A
SEOUL - Peneliti Korea Selatan, Hwang Sung-Yeon dari Institut Penelitian Teknologi Kimia Korea menemukan kantong plastik yang dapat terurai secara hayati yang lebih kuat dan lebih tahan lama. Hal ini juga berkaitan dengan konsumsi plastik menjadi semakin memprihatinkan. Ketidakmampuan plastik untuk terdegradasi bisa mencemari bumi dan membahayakan satwa liar selama bertahun-tahun.
Dilansir Koreaboo, warga Korea Selatan menggunakan 420 kantong plastik setiap tahun. Oleh karena itu, penelitian terbaru telah berfokus pada inovasi kantong plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan.
Sementara, masalah terbesar dengan kantong plastik biodegradable adalah kecenderungan mudah robek, Hwang percaya bahwa inovasinya akan menyelesaikan masalah ini.
Kantong plastik baru Hwang diklaim memiliki kekuatan tarik 65-70 megapascal atau sama seperti kekuatan nilon di parasut yang membuatnya lebih tahan lama daripada plastik sekali pakai.
Rahasia kekuatan ini mungkin tampak agak tidak biasa. Hwang mengungkapkan bahwa kekokohan produknya disebabkan oleh bubur kayu dan kepiting yang digunakan.
Cangkang kepiting terdiri dari kitin dan kitosan, yang merupakan bahan yang sangat baik yang dapat digunakan dalam plastik biodegradable. Bahan tak hanya ramah lingkungan, juga sangat kokoh, mudah ditempa, dan kuat. Selain itu, setelah diproses, komponen cangkang kepiting ini dapat terlihat transparan.
Hwang menjelaskan kantong plastik tersebut lebih baik untuk penggunaan manusia dan perlindungan lingkungan. "Tas baru lebih kuat dan lebih tahan lama daripada kantong plastik yang ada dan terurai lebih cepat," ujar Hwang.
Plastik biodegradable dapat dipecah secara alami oleh mikroorganisme di lingkungan. Oleh karena itu, temuan ini dapat menghilangkan masalah limbah TPA yang disebabkan oleh plastik sekali pakai. Jika plastik tidak lagi bertahan di lingkungan, ini akan memiliki dampak menguntungkan pada ekosistem laut dan satwa liar.
Kantong plastik Hwang telah terbukti membusuk sepenuhnya dalam waktu enam bulan. Dan dengan bantuan pengaku seperti cangkang kepiting, kantong plastik ini jauh lebih kuat dari kantong plastik biodegradable sebelumnya. Hwang juga menyoroti bahwa sangat penting untuk solusi yang dibuat untuk konsumsi plastik.
"Perubahan iklim mengharuskan kita untuk bebas bahan bakar fosil. Plastik adalah semua tentang fosil dan solusinya adalah bioplastik. Saya senang bisa berkontribusi," tandasnya.
Dilansir Koreaboo, warga Korea Selatan menggunakan 420 kantong plastik setiap tahun. Oleh karena itu, penelitian terbaru telah berfokus pada inovasi kantong plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan.
Sementara, masalah terbesar dengan kantong plastik biodegradable adalah kecenderungan mudah robek, Hwang percaya bahwa inovasinya akan menyelesaikan masalah ini.
Kantong plastik baru Hwang diklaim memiliki kekuatan tarik 65-70 megapascal atau sama seperti kekuatan nilon di parasut yang membuatnya lebih tahan lama daripada plastik sekali pakai.
Rahasia kekuatan ini mungkin tampak agak tidak biasa. Hwang mengungkapkan bahwa kekokohan produknya disebabkan oleh bubur kayu dan kepiting yang digunakan.
Cangkang kepiting terdiri dari kitin dan kitosan, yang merupakan bahan yang sangat baik yang dapat digunakan dalam plastik biodegradable. Bahan tak hanya ramah lingkungan, juga sangat kokoh, mudah ditempa, dan kuat. Selain itu, setelah diproses, komponen cangkang kepiting ini dapat terlihat transparan.
Hwang menjelaskan kantong plastik tersebut lebih baik untuk penggunaan manusia dan perlindungan lingkungan. "Tas baru lebih kuat dan lebih tahan lama daripada kantong plastik yang ada dan terurai lebih cepat," ujar Hwang.
Plastik biodegradable dapat dipecah secara alami oleh mikroorganisme di lingkungan. Oleh karena itu, temuan ini dapat menghilangkan masalah limbah TPA yang disebabkan oleh plastik sekali pakai. Jika plastik tidak lagi bertahan di lingkungan, ini akan memiliki dampak menguntungkan pada ekosistem laut dan satwa liar.
Kantong plastik Hwang telah terbukti membusuk sepenuhnya dalam waktu enam bulan. Dan dengan bantuan pengaku seperti cangkang kepiting, kantong plastik ini jauh lebih kuat dari kantong plastik biodegradable sebelumnya. Hwang juga menyoroti bahwa sangat penting untuk solusi yang dibuat untuk konsumsi plastik.
"Perubahan iklim mengharuskan kita untuk bebas bahan bakar fosil. Plastik adalah semua tentang fosil dan solusinya adalah bioplastik. Saya senang bisa berkontribusi," tandasnya.
(tdy)